Kamis, 12 Desember 2013

Coklat Untuk Bayi


Sebenarnya coklat bukan makanan yang dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak. Karena coklat mengandung tinggi gula sehingga tidak baik untuk kesehatan.
Gula asli saja tidak bagus karena hanya mengandung kalori, begitu juga dengan coklat blok yang manis, wafer coklat dan permen coklat, sebaiknya dihindari karena sudah ditambahkan gula.


Sekedar tambahan, boleh
Lain halnya coklat utuh yang rasanya pahit, yang belum ditambahkan gula dan susu, memang baik untuk kesehatan. Berdasarkan penelitian, coklat dapat melindungi kardiovaskuler sehingga melindungi dari penyakit jantung. Selain itu coklat mengandung senyawa yang membuat tubuh merasa nyaman. Atau coklat yang digunakan sebagai perasa atau sekedar tambahan pada bubur susu, susu segar dan puding susu. Coklat jenis ini boleh dikonsumsi oleh anak karena bukan sebagai bahan utama melainkan hanya bahan tambahan atau sekedar perasa. Jadi, misal bubur coklat khusus bayi (MPASI) boleh diberikan, karena kandungan protein, karbohidrat, dan zat gizi lainnya termasuk batasan gulanya sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk bayi yang sedang belajar mengenal rasa, sebaiknya MPASI yang diberikan jangan hanya satu rasa saja (monoton). Kenalkan juga dengan MPASI rasa lain secara bergantian. Dan bubur coklat boleh saja diberikan sebagai bagian dari memperkaya rasa.

Dampak jika berlebihan
Mengonsumsi makanan manis-manis seperti coklat terlalu sering akan membuat anak cepat kenyang, sehingga dapat mengurangi nafsu makan. Atau sebaliknya, anak akan mengalami obesitas karena makan yang manis-manis secara berlebihan.
Pada puncak piramida makanan (paling atas) adalah lemak, gula, dan garam. Artinya jenis bahan makanan yang dikonsumsi paling sedikit atau lebih bagus tidak sama sekali.
Selain itu, coklat tidak bagus untuk kesehatan gigi, karena dapat merusak gigi. Dan bagi anak yang mempunyai riwayat alergi, mungkin dapat menyebabkan mencret/diare. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie) (ftr).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar